Tuesday, January 11, 2011

2012 air laut naik 4 meter



Permukaan air
laut secara global akan naik
setidaknya 13 kaki, atau
setara 3,96 meter, pada 1000
tahun mendatang.

Kesimpulan
diperoleh setelah sejumlah
ahli meneliti sejumlah hal.
Dari trend kenaikan
permukaan laut hingga
lapisan es di Antartika.
Para ahli itu menyebutkan
bahwa kenaikan permukaan
air laut itu disebabkan oleh
emisi karbon dioksida yang
terus-terusan dipompa ke
atmosfer. Emisi itulah yang
menyebabkan runtuhnya es di
Antartika Barat, yang
diperkirakan akan terjadi
sekitar tahun 3000. Jika itu
terjadi, maka volume air laut
naik dan mungkin saja akan
terjadi bencana.

Bahkan, "Lapisan es Antartika
kemungkinan besar akan
runtuh lebih cepat. Dan efek
dari inersia (kelembaban)
perubahan iklim yang
sebenarnya akan jauh lebih
buruk," kata Profesor Shawn
Marshall, pemimpin studi dari
University of Calgary di
Kanada, yang dikutip
VIVAnews dari Daily Mail,
Selasa 11 Januari 2011.
Studi terbaru ini, yang sempat
dipublikasikan di jurnal Nature
Geoscience, merupakan studi
pertama yang memprediski
nasib Bumi pada 1000 tahun
mendatang.

Para ilmuwan
menggunakan simulasi
komputer untuk menjelajahi
skenario 'emisi nol' yang
dimulai pada tahun 2010 dan
2100.
Selain es Antartika Barat yang
mencair, di waktu yang sama,
30 persen gurun di bagian
utara Afrika berubah menjadi
tanah kering. Pemanasan laut
yang meningkat sampai lima
persen memicu runtuhnya
lapisan es Antartika Barat,
yang luasnya kurang lebih
sama dengan luas padang
rumput di Kanada.

Penelitian ini belum usai. Para
ilmuwan berencana untuk
melanjutkan riset ini untuk
mengetahui lebih lanjut kapan
es Antartika Barat benar-
benar hancur dan mencair.

hotel terapung anti bencana



Ancaman
pemanasan global, saat
ketinggian permukaan laut
diperkirakan naik secara
ekstrim dan menenggelamkan
sebagian planet Bumi, menjadi
inspirasi perusahaan
arsitektur Rusia, Remistudio.
Dalam program arsitektur
penanggulangan bencana
International Union of
Architects, Remistudio
merancang sebuah hotel yang
bisa berperan sebagai bahtera
penyelamat, kalau-kalau
bencana dahsyat terjadi.

Namanya, Ark Hotel. Bisa
didirikan di laut atau darat.
Ini mungkin terdengar seperti
perpaduan kisah bahtera Nabi
Nuh dan cerita film fiksi
ilmiah tahun 1970-an.

Namun,
hotel berbentuk kerang ini
memang didesain tahan yang
banjir akibat kenaikan ekstrim
permukaan air laut. Juga
terhadap gelombang. Ark
Hotel dapat mengapung dan
timbul secara otomatis di
permukaan air.

Tak hanya itu, hotel ini juga
tahan gempa, dan bisa
didirikan di daerah yang
berbahaya secara seismik.
Arsiteknya mengklaim, desain
yang terdiri dari konstruksi
busur dan kabel dengan
bantalan bisa
mendistribusikan berat secara
merata saat terjadi lindu.
Selain itu, struktur bawah
tanahnya berbentuk
tempurung, tanpa tepian atau
sudut.

Hotel raksasa yang
mengambang ini diklaim juga
sebagai 'biosfer', surga yang
nyaman bagi para
penghuninya, bahkan saat
bencana sekalipun.
Desain hotel futuristik ini
menggunakan panel matahari
dan instalasi pengumpul air
hujan, menjamin ketersediaan
energi, juga air bagi para
penghuninya.
Lingkungan yang mirip rumah
kaca juga memungkinkan
tanaman tumbuh subur,
membantu meningkatkan
kualitas udara dan juga
menyediakan makanan.

Selain itu, strukturnya yang
tembus pandang membuatnya
hemat energi di siang hari.
Cukup memanfaatkan energi
matahari. Untuk memastikan
kualitas cahaya, bingkai kaca
dilengkapi pembersih
otomatis.

Menurut Alexander Remizov
dari Remistudio, ada dua
pertimbangan utama dalam
desain ini.
"Pertama, meningkatkan
pengamanan dan pencegahan
terhadap kondisi lingkungan
yang ekstrim dan perubahan
iklim.

Yang kedua adalah
melindungi lingkungan alam
dari aktivitas manusia," kata
dia, seperti dimuat Daily Mail,
10 Januari 2011.
Bahtera ini juga dimaksudkan
untuk menjawab tantangan
lingkungan global saat ini.
Juga untuk mendukung sistem
pertahanan hidup.
"Semua tanaman dipilih yang
sesuai, efisiensi pencahayaan,
dan produksi oksigen. Juga
bertujuan untuk menciptakan
ruang yang menarik dan
nyaman," kata dia.

Remizov menambahkan, atap
hotel yang transparan
menjamin ada cukup cahaya
bagi tanaman dan untuk
menerangi interior.
Perancangnya mengklaim, Ark
Hotel bisa didirikan hanya
dalam waktu beberapa bulan
di seluruh bagian dunia.
"Bagian-bagiannya bisa
disatukan dalam waktu tiga
sampai empat bulan," kata
Remizov.

Hingga kini hotel ini masih
berbentuk rancangan, para
arsiteknya sedang mencari
investor untuk membuatnya
nyata. Selain jadi hotel yang
nyaman untuk rehat, Ark
Hotel bisa menjelma menjadi
lokasi pengungsian di masa
depan.

Tuesday, January 4, 2011

perempuan tangguh di bisnis indonesia


KIPRAH perempuan Indonesia
di kancah bisnis kini sudah
tidak diragukan lagi. Saat ini
kian banyak perempuan yang
memainkan peran penting di
dunia bisnis, khususnya di
kursi eksekutif.
Ya, perempuan dan bisnis
seakan menjadi topik yang
tidak ada habisnya. Ada
kalangan yang masih
meragukan kepatutan
perempuan duduk di puncak
korporasi. Tetapi, tidak
sedikit pula yang berasumsi
sebaliknya.
Saatnya perempuan terus
berkarya di kancah bisnis.
Sebuah studi bertajuk A
Woman ’s Nation Changes
Everything yang dirilis Maria
Shriver dan The Center for
American Progress akhir
tahun lalu sangat layak
disimak.
Di mana dalam laporan
tersebut diungkapkan fakta
bahwa separuh dari
karyawan di Amerika Serikat
(AS) perempuan. Tidak
sedikit yang justru
menduduki posisi puncak di
perusahaan. Nah, bagaimana
dengan perempuan
Indonesia?
Perempuan Indonesia terus
memperlihatkan perannya di
sektor ekonomi. Hal ini
dibuktikan dengan adanya
sejumlah perempuan
Indonesia yang menduduki
jabatan penting di
perusahaan besar. Sebut saja
Felia Salim, Wakil Direktur
Utama Bank Negara
Indonesia (BNI).
Felia berperan penting dalam
pengambilan kebijakan bank
pelat merah tersebut.
Jabatan ini diemban Felia
sejak 6 Februari 2008.
Sebelum memegang jabatan
ini, Felia sudah melanglang
buana di sejumlah posisi
strategis bidang keuangan
seperti menjabat komisaris
BNI sejak 2004 hingga 2008.
Pada periode 1994 –1999, Felia
mengemban amanah di PT
Bursa Efek Jakarta dengan
menjabat posisi direktur.
Peraih gelar Bachelor of Arts
dari Carleton University
(1983) ini juga pernah
menjadi Ketua Sekretariat
Komite Kebijakan Sektor
Keuangan (2000 –2001) dan
Deputi Ketua Badan
Penyehatan Perbankan
Nasional (2001).
Tidak hanya sampai di situ,
portofolio karier Felia juga
diisi dengan jabatan Pjs
Executive Director
Partnership Governance
Reform (2002) dan Pjs
Executive Director Tifa
Foundation (2003).
Jabatan lainnya sebagai
Komisaris Independen Good
Year (mulai 2003), Advisory
Board –Financial Governance
Technical Support AUSAID
(mulai 2004), dan Ketua
Governing Board of The
Partnership for Governance
Reform (mulai 2004), dan
Komisaris Independen
(2004-2008).
Tokoh wanita lain yang juga
tak kalah suksesnya di pucuk
pimpinan korporasi adalah
Aviliani. Namanya memang
sudah akrab dalam dunia
ekonomi Indonesia. Maklum,
Komisaris Independen Bank
Rakyat Indonesia (BRI) sejak
2005 ini sudah lama dikenal
sebagai pengamat ekonomi.
Wanita kelahiran Malang 16
Desember 1961 ini
merupakan peneliti di
Institute for Development of
Economics and Finance
(Indef) sejak 1995.
Perempuan yang akrab
dipanggil Mbak Avi ini pernah
menjabat sejumlah jabatan
akademis seperti Ketua
Jurusan Manajemen FE
Universitas Paramadina
(2002–2005), Pembantu Ketua
II STIE Perbanas (2000–2002),
dan Wakil Direktur Penelitian
dan Pengabdian STIE
Perbanas (1997-1999).
Kepiawaian Aviliani dalam
bidang ekonomi pernah
mengantarkannya menjadi
moderator debat presiden
pada Pemilu 2009. Saat ini
Aviliani juga ditunjuk sebagai
Sekretaris Komite Ekonomi
Nasional (KEN) yang
dibentuk Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono
beberapa bulan lalu.
Nama Parwati Surjaudaja
semakin menambah panjang
daftar top eksekutif
perempuan di Tanah Air.
Parwati menjabat sebagai
Presiden Direktur Bank OCBC
NISP sejak 2008. Sebelumnya
dia menjabat sebagai Wakil
Direktur Bank NISP yang
dijalaninya sejak
1997.Sebelumnya Parwati
menjabat Direktur Bank
OCBC NISP, yang kala itu
masih bernama NISP (1990-
Juni 1997).
Peraih gelar MBA dan BSc
dari San Fransisco State
University Amerika Serikat
(AS) ini juga pernah menjadi
konsultan senior di SGV
Utomo/Arthur Andersen
(1987-1990). Perjalanan Bank
NISP berkembang pesat
selepas krisis ekonomi yang
mendera Indonesia pada
1998. Hal ini pun menarik
minat Bank OCBC Singapura
dan membeli 74,73 persen
saham NISP.
Pembelian ini membuat nama
bank berubah menjadi OCBC
NISP seperti yang sekarang
dikenal. Sejumlah perubahan
pun dilakukan. Daftar
perempuan berpengaruh di
kancah bisnis Indonesia
makin panjang dengan
munculnya Friderica
Widyasari Dewi yang
menjabat Direktur
Pengembangan Usaha Bursa
Efek Indonesia (BEI).
Kehadiran perempuan yang
akrab dipanggil Kiki di
jajaran direksi menjadikan
BEI lebih berwarna.
Sebelumnya alumnus
Universitas Gadjah Mada ini
sudah lama dikenal sebagai
artis dan model. Sebelum
masuk dalam jajaran direksi,
dia pernah menjabat
Corporate Secretary BEI.
Karena itu, Kiki wajar jika
fasih menjelaskan berbagai
istilah dunia keuangan yang
rumit.
Dia juga tak segan bekerja
keras untuk membantu
memulihkan pasar modal
Indonesia yang terkena imbas
krisis global sehingga indeks
harga saham gabungan
(IHSG) di BEI terpangkas
habis. Dunia Kiki saat ini
tentu berbeda dengan dunia
yang digelutinya pada era
1990-an.
Saat itu dia lebih dikenal
dalam dunia hiburan sebagai
artis dan model. Dunia yang
penuh glamor ini
ditinggalkan kala dia
melanjutkan studi di
California State University,
Fresno, AS pada awal 2000.
Usai meraih gelar MBA pada
2004, dia memutar haluan
kariernya ke Bursa Efek.
Wanita kelahiran 28
November 1976 ini mengaku
makin mencintai dunianya
saat ini. Dalam blog
pribadinya dia menulis
“ Bagiku, hidup ini seperti air
sungai, mengalir.”
Nama Karen Agustiawan
tentu tidak bisa dilepaskan
jika berbicara mengenai top
eksekutif wanita. Maklum,
Karen adalah sosok
perempuan Indonesia yang
membuat sejarah baru di
dunia bisnis perminyakan.
Dia adalah wanita pertama
yang menduduki kursi
Direktur Utama (Dirut) PT
Pertamina. Sebelum
menjabat Dirut Pertamina,
Karen sudah melewati karier
panjang dalam dunia
perminyakan.
Wanita kelahiran Bandung 19
Oktober 1958 ini usai me-
nyelesaikan studinya di
Institut Teknologi Bandung
pada 1983 langsung terjun di
bisnis perminyakan dengan
bergabung bersama MobilOil
Indonesia.
Dia menjabat analis dan
programmer dalam
pemetaan sistem eksplorasi.
Sukses di posisi ini, pada 1987
Karen menjadi Seismic
Processor and Quality
Controller MobilOil Indonesia
untuk beberapa proyek
seismik Rokan, Sumatra
Utara, dan Madura.
Pengalaman kerja di luar
negeri dirasakan Karen
ketika pada 1989 dia
diboyong MobilOil Dallas ke
AS.
Sampai akhirnya Karen
ditarik ke Indonesia pada
1992 dan menjadi Project
Leader di bagian Eksplorasi
MobilOil yang menangani
seluruh aplikasi studi G&G
dan infrastruktur yang
dijalaninya sampai 1993.
Sejumlah jabatan lain
dilakoni Karen di perusahaan
perminyakan dan oli hingga
pada 2008 ketika Ari H
Soemarno, Dirut Pertamina
kala itu, mengangkatnya
sebagai Staf Ahli Dirut.
Kemudian dia diangkat
sebagai Direktur Hulu PT
Pertamina. Hingga akhirnya
menduduki kursi orang
nomor satu di Pertamina dan
mencatat sejarah baru.

pesawat terbang sebabkan hujan es

VIVAnews - Anda pernah
menyaksikan hujan salju atau
hujan es turun di kota-kota
atau di pelosok Indonesia?

Ternyata, fenomena itu
bukanlah hal yang aneh dan
sudah ada penjelasannya. Ini
dia.
Saat sedang duduk di kabin,
dengan sandaran kursi berdiri
tegak serta meja makan di
hadapan Anda dalam posisi
terkunci, pesawat yang Anda
tumpangi bisa jadi sedang
memicu kejadian tak lazim,
misalnya seperti hujan es.

Andrew Heymsfield,
mikrofisikawan dari National
Center for Atmosfpheric
Research di Boulder,
Colorado, menemukan bahwa
pesawat bisa menyebabkan
lubang di awan dan mengubah
cuaca daratan di bawahnya.
Seperti dikutip dari
Discovermagazine, Senin 27
Desember 2010, kristal es
tidak terbentuk dengan
mudah.

Sama halnya dengan
titik-titik uap air yang tetap
dalam bentuk asalnya,
meskipun atmosfir di
sekitarnya mencapai jauh di
bawah titik beku.

Menurut Heymsfield, pesawat
yang memasuki awan yang
super dingin setelah mereka
tinggal landas atau sebelum
mendarat bisa menyebabkan
gangguan yang dapat
membekukan titik-titik uap air
tersebut secara instan.

“Ketika mesin turboprop milik
pesawat memaksa air di
belakang sirip-sirip propeller
atau ketika mesin jet
menyebabkan udara lembab
mengalir di bawah sayap agar
memberi daya angkat pada
pesawat, udara kemudian
menyebar dan mendingin,”

ujar Heymsfield.
Salah satu dari efek yang
ditimbulkan pesawat itu, kata
Heymsfield, bisa menurunkan
temperatur udara hingga lebih
dari satu derajat.

“Ini seketika akan
membekukan titik-titik air di
awan, ”
kata Heymsfield.

“Titik
air ini dengan cepat akan
membentuk kristal es yang
keluar dari awan sebagai
salju, ”

ucapnya.
Heymsfield menyebutkan,
fenomena ini sedikit
menjelaskan terjadinya
keterlambatan pesawat di
musim dingin yang belakangan
banyak terjadi.

“Efek utama dari kejadian ini
adalah berubahnya curah
hujan lokal, ”

tutur
Heymsfield.

“Di sekitar
bandara, khususnya di musim
dingin, lebih banyak salju yang
turun dibandingkan di
kawasan lain ”.

hujan digurun pasir

VIVAnews -- Selama berabad-
abad, masyarakat yang hidup
di Timur Tengah bermimpi
untuk mengubah padang pasir
yang panas dan tandus
menjadi lahan pertanian,
dengan air yang mengalir
deras dari kran.
Kini, mimpi itu makin dekat
pada kenyataan, setelah para
ilmuwan yang dipekerjakan
pimpinan Abu Dhabi
mengklaim telah
menghasilkan serangkaian
hujan di lahan panas.

Ilmuwan mengklaim telah
menurunkan hujan di Al Ain,
di Timur Abu Dhabi,
menggunakan teknologi yang
didesain mengontrol cuaca.
Saat cuaca cerah dan tak
berawan, apalagi hujan, di
wilayah Al Ain, dengan alat
ini, justru bisa turun hujan.

Bahkan, bisa turun hujan
sampai 52 kali!
Kebanyakan hujan dihasilkan
di puncak musim panas, Juli
dan Agustus. Para ilmuwan
bekerja secara rahasia atas
perintah presiden Uni Emirat
Arab, Sheikh Khalifa bin Zayed
Al Nahyan.
Mereka menggunakan ioniser
raksasa, rangka baja yang
bentuknya seperti penutup
lampu -- untuk menghasilkan
partikel negatif.

Alat ini akan mendorong
terbentuknya formasi awan --
yang diharapkan akan memicu
turunnya hujan.
Dalam sebuah video rahasia,
pendiri perusahaan Swis yang
bertanggung jawab dalam
proyek ini, Metro Systems
International, mengklaim
telah sukses.
"Kami telah berhasil
menurunkan hujan," kata
Helmut Fluhrer, seperti
dimuat Daily Mail.

Seperti diberitakan Sunday
Times, ini adalah kali
pertamanya, sebuah sistem
mampu menciptakan hujan di
langit yang cerah.
Di masa lalu, China dan
beberapa negara lainnya
menggunakan bahan kimia
untuk menyemai awan -- baik
untuk merangsang turunnya
hujan maupun menghentikan
tumpahan air dari langit.
Juni lalu, Metro System
membangun lima ioniser atau
peng-ion dengan 20 pengemisi
yang bisa menciptakan
triliunan ion pembentuk awan
ke atmosfer.

Proyek ini dimonitor oleh Max
Planck Institute for
Meteorology, satu dari pusat
fisika atmosfer utama dunia.
Beberapa ilmuwan ragu
dengan hasil mencengangkan
proyek Abu Dhabi, apalagi
negara itu berada di pesisir
yang kemungkinan kecil bisa
mengalami curah hujan di
musim panas -- yang dipicu
naiknya uap dari laut yang
panas -- sebelum akhirnya
menjadi hujan.

Namun, penelitian
mengungkapkan, turunnya
hujan di wilayah itu bisa
terjadi setelah mesin peng-ion
dinyalakan.
Professor Peter Wilderer dari
University of Munich mengaku
menjadi saksi keajaiban
proyek ini. "Kita makin
mendekat ke sebuah titik, di
mana kita bisa meningkatkan
ketersediaan air bersih
menghadapi perubahan global
yang dramatis," kata dia.