Thursday, December 23, 2010

Dari Tangerang MenaklukanDunia

VIVAnews--WARSITO nyaris
gila saat komputer kerjanya
hangus terbakar disambar
petir. Hanya satu laptop
tersisa, dan itu juga tiba-tiba
jebol. Ini cobaan berat: di
komputer itu, hasil riset
belasan tahun hilang tak
berjejak.
Hampir sepekan dia berdiam
diri di kamar. Mimpinya
seperti kandas. Dia ingin
menciptakan alat pemindai
empat dimensi (4D) berbasis
teknologi Electrical
Capacitance Volume-
Tomography (ECVT). Itu
teknologi pemindaian tiga
dimensi (3D), dengan obyek
bergerak berkecepatan tinggi,
sehingga menghasilkan citra
4D.
Getir. Tapi dia harus bangkit,
dan tak boleh menyerah.
Musibah itu memaksanya
kembali membongkar arsip,
dan catatan riset. Satu tim
ahli dibentuknya membantu
kerja besar itu. Mereka dari
Center for Tomography
Research Laboratory (CTECH
Labs).
Barangkali itu hikmah di balik
musibah. Sebelumnya, dia
malas membongkar data yang
tersimpan belasan tahun.
Semuanya bertumpuk seperti
bangunan tumpang tindih. Tak
ada cara lain merapikannya,
kecuali membongkar, dan
membangun ulang dari nol.
"Mungkin di sini kunci
keberhasilan itu," katanya
kepada VIVAnews.
Pada 2004, riset itu kelar. Tapi
masih dalam bentuk simulasi.
Meski begitu, temuan Warsito
segera menjadi incaran
sejumlah perusahaan
terkemuka dunia. Teknologi
pemindai 4D pertama di dunia
itu akhirnya dipatenkan di
Amerika Serikat, dan lembaga
paten internasional PTO/WO
pada 2006.

No comments:

Post a Comment