Thursday, December 23, 2010

Ditemukan Bintang SekaratMasuk ke Bima Sakti

VIVAnews - Penemuan planet
yang mengorbit sebuah
bintang di dalam galaksi Bima
Sakti bukanlah hal yang baru.
Akan tetapi, jika bintang dan
planet-planet yang ditemukan
ternyata lahir dari galaksi
yang jauh dari Bima Sakti, ini
merupakan temuan menarik.
Sebagai contoh adalah
HIP13044b. Planet ini
merupakan planet pertama
yang terdeteksi hadir di
galaksi Bima Sakti, namun
lahir di luar galaksi kita.
Planet berukuran setidaknya
1,25 kali Jupiter tersebut
mengorbit pada sebuah
bintang yakni HIP13044,
sebuah bintang raksasa yang
hampir mati.
HIP13044, sebelumnya
tergabung dalam kelompok
bintang yang disebut Helmi
stream, sebuah galaksi kecil
yang ‘dimakan’ oleh Bima
Sakti sekitar enam sampai
sembilan miliar tahun yang
lalu.
“Penemuan ini merupakan
bagian dari penelitian di mana
kami mencari planet yang
mengorbit bintang yang
berada di penghujung
hidupnya, ” kata Johnny
Setiawan, astronom dari Max
Planck Institute for Astronomy
(MPIA), seperti dikutip dari
Guardian, 22 November 2010.
Saat ini, HIP13044 berada di
sekitar 2 ribu tahun cahaya
dari Bumi. Astronom
menemukan bintang tersebut
menggunakan spektograf
yang disambungkan dengan
teleskop berukuran 2,2 meter
di La Silla Observatory di
Chile.
“Penemuan ini juga menarik
karena dapat
menggambarkan masa depan
dari sistem planet kita, karena
Matahari juga akan
mengalami kematian dalam
waktu sekitar 5 miliar tahun
yang akan datang,” ucapnya.
Peneliti menyebutkan, planet
HIP13044b sendiri relatif dekat
ke bintang yang ia edari. Jarak
terdekat dengan mataharinya
hanya 0,055 kali jarak antara
Bumi dan Matahari dan hanya
perlu 16 hari untuk
menyelesaikan rotasi.
Adapun bintang yang menjadi
mataharinya telah melewati
fase raksasa merah di mana ia
membengkak berkali lipat
dari ukuran aslinya akibat
kehabisan hidrogen. Nasib
yang sama akan dialami
Matahari milik kita dalam
beberapa miliar tahun ke
depan.
“Bintang itu juga berotasi
dengan cepat,” kata Setiawan.
“Satu penjelasannya adalah
karena HIP13044 menelan
planet-planet terdekat saat
memasuki fase raksasa
merah. Itu membuat bintang
tersebut berputar lebih cepat
lagi, ” ucapnya.
Meski demikian, kata
Setiawan, masih ada yang
belum dapat dijelaskan
bagaimana planet mengorbiti
bintang yang hanya punya
sedikit elemen kimia di luar
hidrogen dan helium bisa
terbentuk, padahal hanya
sedikit material pembentuk
planet yang tersedia. Sampai
saat ini, hanya sedikit planet
yang didapati mengorbiti
bintang seperti HIP13044.
“Pembentukan planet seperti
HIP13044b masih merupakan
teka-teki yang masih perlu
diteliti, ” kata Setiawan.
“Planet di sekitar bintang
seperti itu pastinya terbentuk
dengan cara yang berbeda
dengan terbentuknya planet
biasa, ” ucapnya. (hs)

No comments:

Post a Comment