Thursday, December 23, 2010

Misteri Semburan Naga di Sungai Mekong

VIVAnews - Bila Anda
mengunjungi Thailand di bulan
Oktober, jangan lewatkan
untuk menyambangi Provinsi
Nong Khai, di sebelah Timur
Laut negeri itu.
Setiap tahun, di tepian Sungai
Mekong yang membelah
provinsi itu dengan negara
Laos, ratusan ribu orang
berkumpul untuk menyaksikan
sebuah fenomena unik yang
telah terjadi sejak seratusan
tahun yang lalu, yakni
munculnya bola api yang
mereka sebut dengan Bung
Fai Paya Nak, alias Bola Api
Naga.
Dari dalam sungai Mekong
akan muncul bola api yang
kemudian meluncur ke
angkasa hingga setinggi
seratusan meter. Warnanya
bisa berbeda-beda; merah,
pink, atau putih. Warga
sekitar percaya bahwa bola
api itu adalah semburan nafas
dari Naga yang hidup di
wilayah itu.
Bola-bola api itu bisa muncul
secara berurutan hingga
belasan kali. Setelah
mengangkasa, bola api tadi
menghilang di kegelapan.
Setiap tahun, sekitar 200-800
bola api itu terlihat di
sepanjang sungai. Semuanya
terjadi begitu saja, tanpa
bunyi maupun asap.
Biasanya fenomena ini terjadi
hanya sekitar 1-3 hari dalam
setahun, di akhir retreat
musim hujan umat Budha
setempat, yang biasa digelar
pada bulan Oktober.
Fenomena ini hanya bisa
dilihat pada malam hari, di
awali dengan peluncuran
perahu yang dihias dan
diterangi oleh ribuan lilin ke
sungai.
Oleh karenanya, menurut
warga setempat, sang naga
muncul dari dasar sungai dan
bergabung dengan perayaan
ritual itu untuk menyambut
Sang Budha. Sebab, menurut
kepercayaan mereka, saat
itulah Budha kembali ke bumi,
setelah memberikan khotbah
untuk ibunya di surga.
Bagi masyarakat Nong Khaya,
legenda naga di daerah itu
sama seperti legenda monster
di Sungai Loch Ness yang telah
diwariskan secara turun-
temurun. Kepada Majalah
Time, Kepala Biara Wat Paa
Luang, Phrakhru Pichai
Kitjaton, mengatakan bahwa
kesaksian dari berbagai
biarawan sudah diabadikan
dalam catatan tertulis di biara
yang letaknya dekat dengan
Sungai Mekong itu, sejak
ratusan tahun lalu.
"Ibu saya, ayah saya pernah
melihat mereka (naga). Saya
juga pernah melihatnya. Naga
itu besar, berwarna perak,
dan berenang seperti ular di
dalam sungai. Saya
melihatnya saat saya merusia
13 tahun," kata Pang
Butamee, warga setempat 78
tahun.
Namun, Kementerian Ilmu
Pengetahuan Thailand
menampik legenda itu.
Melalui rilis resminya, mereka
berkesimpulan bahwa bola api
naga itu hanya mitos.
"Fenomena itu disebabkan
oleh gas fosfin (PH3) yang
menyala," kata Deputy
Permanent Secretary
Kementrian Ilmu Pengetahuan
Thailand, Saksit Tridech.
Sekelompok tim dari
kementerian memang sempat
memasang pemindai suhu
(thermo-scanner) di beberapa
tempat di tepi sungai Mekong
di daerah Rattana Wapee.
Saat bola naga muncul,
peralatan itu menangkap
adanya pergerakan gas dari
dalam air, sebelum orang-
orang melihat bola api itu
menyala.
Jadi, kata pihak kementerian,
bola api itu sangat tergantung
dengan kandungan gas dari
dalam sungai, yang biasanya
memuncak di bulan Oktober.
Sementara, Manas Kanoksin,
seorang ilmuwan lokal
mengatakan bahwa hal itu
juga tak lepas dari peran
gravitasi matahari yang akan
membantu lepasnya gas
methan dari dasar sungai.
Sebab, kata Kanoksin, pada
bulan Oktober, bumi sedang
berada di titik terdekat
dengan matahari. (sj)

No comments:

Post a Comment