Thursday, December 23, 2010

Ditemukan, Tambang Tertuadi Amerika

VIVAnews - Sejumlah arkeolog
asal University of Chile baru
saja mengetahui usia sebuah
tambang besi oksida yang
diperkirakan berumur 12.000
tahun yang lalu di Chile utara.
Hasil temuan ini sementara
menjadi tambang tertua yang
pernah ditemukan di daratan
Amerika.
Sekadar diketahui, besi oksida
yang dikenal juga dengan
nama biji besi adalah salah
satu senyawa oksida dari besi
dan mempunyai rumus kimia
Fe2O3 dan mempunyai sifat
paramagnetik atau memiliki
gaya magnetik sangat kecil.
"Besi oksida yang ditambang
oleh Huentelauquen Indians
biasanya digunakan sebagai
zat pewarna untuk kain-kain
yang kusam atau sebagai
bahan untuk ritual
keagamaan," kata kepala
peneliti Diego Salazar, yang
dikutip VIVAnews dari El
Mercurio, Senin 6 Desember
2010.
"Faktanya, pemanfaatan besi
oksida oleh masyarakat
primitif menunjukkan bahwa
mereka lebih mementingkan
unsur agama pada jamannya.
Sebab itu, besi oksida tidak
diperjualbelikan," tandasnya.
Sejatinya, tambang kuno yang
ditemukan di dekat kota
Taltal, 1.100 kilometer di
sebelah utara Santiago itu,
ditemukan pertama kali saat
Oktober 2008. Namun,
hasilnya baru diketahui
setelah dilakukan dua kali
pengujian di laboratorium AS
dan Polandia.
Dinamakan San Ramon 15,
konon tambang tersebut
dieksploitasi habis-habisan
sekitar era 10.000 tahun SM
hingga 2.000 SM. Hasil
penelitian juga menemukan
bahwa eksploitasi di masa itu
menghasilkan 1.814 ton zat
pewarna yang diambil dari 700
meter kubik batu.
Tak cuma besi oksida, di
tempat yang sama para
peneliti juga menemukan
harta karun berupa alat
pertambangan batu yang
diduga sebagai alat
pertambangan untuk besi
oksida pada era itu.
"Kami menemukan lebih dari
1.000 palu. Tapi, jika melihat
jumlah tambang besi oksida
yang cukup luas, kemungkinan
besar masih ada ribuan palu
lagi yang tercecer di
sekitarnya," ujar Hernan
Salinas, salah satu arkeolog.
Dikutip dari laman Chem-is-
try.org, besi oksida
merupakan salah satu dari zat
pewarna yang paling umum
digunakan untuk kosmetik
sejak dulu. Orang-orang
menggunakan besi oksida
dalam mineral alam, tidak
hanya untuk kosmetik, tapi
juga untuk perayaan
keagamaan dan perlindungan
kulit. Pembuatan oksida besi
sebagai zat pewarna untuk
kosmetik dimulai pada tahun
1900.
Besi oksida memiliki aneka
ragam warna yang
digolongkan ke dalam tiga
grup warna utama, yakni
oksida besi kuning (kuning),
kolkothar (merah), oksida besi
hitam (hitam). Secara fisik,
besi oksida berwujud serbuk
yang sangat halus dengan bau
yang khas.

No comments:

Post a Comment